Percaya diri (self confidence) merupakan modal utama seseorang untuk mencapai sukses. Orang yang mempunyai kepercayaan pada diri sendiri berarti orang tersebut sanggup, mampu, dan meyakini dirinya bahwa ia dapat mencapai prestasi yang diinginkannya. Percaya diri merupakan modal untuk dapat maju, karena pencapaian prestasi maksimal dan pemecahan rekor atlet harus dimulai dengan percaya bahwa ia dapat dan sanggup melampaui prestasi yang pernah dicapainya (Gunarsa, 1989:51). Perasaan kurang percaya diri merupakan tumpuan yang lemah untuk mencapai prestasi maksimal, kurang percaya diri berarti meragukan kemampuan diri, dan merupakan bibit ketegangan dalam menghadapi pertandingan atau menghadapi lawan yang seimbang, dan ketegangan tersebut jelas merupakan bibit kekalahan dalam suatu pertandingan.
Dalam kenyataannya tidak semua orang atau atlet memiliki percaya diri, terkadang minder dengan apa yang dimilikinya. Padahal untuk melakukan kegiatan termasuk kegiatan yang menantang harus mempunyai percaya diri supaya tujuan yang diharapkan dapat terwujud. Tingkat percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu, di mana ia merasa memiliki kompetensi, mampu dan percaya bahwa ia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap dirinya sendiri.
Untuk menumbuhkan percaya diri, harus dimulai dari dalam dirinya sendiri, hal ini sangat penting untuk mengatasi rasa kurang percaya diri yang ada dalam dirinya. Rasa percaya diri yang ada dalam diri seseorang atau atlet jangan sampai berlebihan, karena tidak akan menggambarkan kondisi kejiwaan yang sehat. Keadaan kondisi kejiwaan yang sehat selalu berorientasi pada kemampuan yang sebenarnya.
Outbound adalah sebuah metode pelatihan, terapi atau pembelajaran yang menggunakan alam sebagai medianya. Outbound merupakan program kegiatan dengan metode bermain sambil belajar yang didalamnya terdapat unsur olahraga. Dalam pelatihan outbond selalu berdasarkan pada prinsip “experiental learning” yang disajikan dalam bentuk permainan, simulasi, diskusi, dan petualangan sebagai media penyampaian materi. Dalam aktivitas tersebut, peserta langsung terlibat pada aktivitas belajar sambil bekerja dan segera mendapat umpan balik tentang dampak dari kegiatan yang dilakukannya. Salah satu tujuan dari outbound adalah untuk meningkatkan kinerja seseorang khususnya yang berkaitan dengan mental dan perilaku seperti meningkatkan rasa percaya diri, berkomunikasi, berkerja sama, mengembangkan kretifitas, dan kemampuan mengatasi tekanan dan beragam kesulitan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Rasa percaya diri dapat membuat atlet mampu membebaskan dirinya dari tekanantekanan (stres) yang dihadapi dalam aktifitas olahraga (Tandio, 1997:47).
Metode untuk mengatasi stress yang dialami seseorang sangat beraneka ragam, seperti relaksasi, terapi musik, istirahat yang cukup, memelihara hubungan yang sehat, rekreasi dan berolahraga diantaranya adalah outbound (Yates, 1979:5). Dengan demikian, olahraga merupakan salah satu bentuk aktivitas yang bisa melepas rasa stres yang kerapkali dialami dalam kehidupan sehari-hari, oleh sebab itu olahraga akan memberikan suasana rileks pada tubuh yang melakukan aktivitas tersebut, ( Komarudin, S.Pd. M.Pd. )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar